Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Belajar PLC
Alasan utama kalian mempelajari PLC yang paling utama untuk siswa SMK atau Mahasiswa adalah karena tugas yang diberikan oleh guru atau dosen untuk mencari materi tentang PLC. Berbeda dengan praktisi industri dibidang PLC, mereka mencari informasi terkait PLC adalah karena menemukan masalah yang dihadapi dengan PLC merk tertentu dan seri tertentu yang digunakan oleh perusahaannya. Tak jarang teknisi suatu perusahaan belajar PLC secara otodidak, karena tidak mendapatkan pelatihan tentang PLC yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Hanya diberikan buku manual tentang PLC yang digunakan dan teknisi disuruh membacanya sendiri. Dunia kerja memang mirip-mirip dengan dunia kuliah, seperti halnya dosen yang memberikan secuil materi dan mahasiswa disuruh mencari sekarung jawaban.
Nah pada pembahasan ini, admin lebih memfokuskan kepada siswa atau mahasiswa yang masih awam dan baru mengenal yang dinamakan PLC (Programmable Logic Controller). Sebelum kalian mempelajari lebih jauh tentang PLC, alangkah baiknya kalian melihat dahulu salah satu jenis PLC supaya ada gambaran mengenai wujud dan pemakaiannya. Ngga lucu kan kalo kita sok tau dengan alat yang belum pernah kita pegang ataupun kita lihat sebelumnya. Takutnya nanti saat interview melamar kerja di perusahaan, kalian menyebut UPS dengan PLC karena bentuknya yang sama-sama kotak.
Untuk jumlah Input dan Output (I/O) masing-masing PLC berbeda tergantung dari seri nya. Biasanya semakin banyak jumlah I/O maka harganya juga semakin mahal. Untuk kalian yang baru memulai untuk mencoba PLC atau mau membeli PLC untuk percobaan, bisa memilih dengan I/O yang paling sedikit misal 20 I/O. Untuk merk ada bermacam-macam misalnya saja Omron, Mitsubishi, Samsung, Schneider, Siemens, Allan Bradley, dll. Namun biasanya untuk sekelas SMK yang banyak disediakan adalah merk Omron. Selain karena mudah didapatkan juga karena tutorial yang banyak dan mudah disimulasikan.
Hal selanjutnya adalah cara merangkai Power supply, Input, Output, Kabel Serial. Untuk merangkai PLC tidak asal menancapkan saja kabel-kabel ke PLC nya, namun sudah ada aturannya. Kita mulai dari power supply yang digunakan ada yang menggunakan listrik DC dan ada yang menggunakan listrik AC. Begitu pula untuk Output, bisa dirangkai dengan beban output AC dan DC, merangkaianya pun ada aturannya. Untuk mentransfer data dari PC/Laptop ke PLC dapat menggunakan kabel serial USB A to B yang biasa digunakan untuk printer Canon, atau mungkin untuk jenis printer lain juga sama.
Setelah koneksi antara PC dan PLC tersambung, saatnya bermain dengan bagian software. Permasalahan yang biasa ditemui adalah port USB yang digunakan PC belum terinstall Driver, sehingga ketika dicoba untuk simulasi terjadi warning error. Nah solusinya adalah kita harus masuk ke device manager > Cari USB dan kemudian install drivernya. Untuk tahap selanjutnya saya akan menjelaskan tentang software yang digunakan untuk memprogram PLC jenis Omron yaitu dengan Program bernama CX-Programmer dan CX-Simulator
PLC jenis Omron bisa diprogram melalui PC menggunakan software bernama CX-Programmer sedangkan untuk simulasi menggunakan CX-Simulator. Untuk memulainya kalian bisa memilih menu File > New
Kemudian isikan
Device Name : (terserah kalian)
Device Type : (pilih tipe PLC yang digunakan, lihat nameplate PLC)
Setting : (Pilih jenis CPU yg digunakan, samakan dengan nameplate)
Untuk jenis CPU ada bermacam-macam jadi jangan asal memilih, karena nanti tidak bisa ditransfer ke PLC nya. Dalam membuat program kalian pelajari dahulu apa yang dimaksud dengan “rung” dan bagaimana arah arus, pengkodean tombol input, pengkodean flag, dan pengkodean untuk output, secara sederhana untuk yang awal adalah mempelajari kode itu. Setelah Paham dengan beberapa kode tersebut, baru bisa masuk ke kode timer dan counter.
Hal selanjutnya adalah mensimulasikan hasil pemrograman kita menggunakan CX-Simulator dengan menggunakan shortcut ctrl+shift+w atau melalui menu simulation > work online simulator. Jika berhasil maka rung akan berubah menjadi warna hijau, hitam, kuning dan abu2. Hijau menandakan arus yang mengalir, abu-abu merupakan background aplikasi, hitam adalah wiring atau pengkabelan, kuning adalah nama program yang dibuat atau sebagai keterangan nama program.
Dengan melakukan simulasi kalian akan sangat terbantu jika terdapat program yang tidak berfungsi seperti seharusnya. Troubleshooting pun jadi semakin mudah, bisa dibayangkan kalau tidak ada software simulasi, kalian mencari kesalahan sambil terus mendownload program ke PLC secara terus menerus. Akan sangat melelahkan dan merepotkan kan. Demikian mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebelum belajar PLC, semoga dapat membantu kalian yang mulai belajar PLC, Apabila terdapat kritik dan saran silahkan isikan pada kolom komentar yang telah disediakan. Terimakasih
Post a Comment for "Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Belajar PLC"