Membuat Rangkaian Sensor Cahaya LDR dan Cara Kerjanya
Kehidupan modern seperti sekarang ini memaksa semua orang untuk membuat alat yang serba otomatis. Alat yang bisa mengendalikan secara otomatis itu memiliki banyak manfaat dalam membantu kegiatan sehari-hari manusia. Misalnya saja otomatis pada sistem penerangan rumah, anda tidak perlu khawatir kalau sedang tidak berada di rumah dan lampu belum anda nyalakan/matikan. Penerapan otomatisasi pada lampu sudah banyak diterapkan pada lampu-lampu penerangan jalan di Indonesia. Bahkan sudah menggunakan energi ramah lingkungan berupa sel surya sebagai sumber tenaganya.
Kali ini kita akan membahas cara membuat rangkaian otomatis untuk menghidupkan atau mematikan lampu menggunakan sensor Light Dependence Resistor (LDR). Sensor ini bekerja katika bagian aktif (permukaannya) terkena cahaya. Nilai resistansinya akan meningkat atau menurun sesuai dengan jumlah cahaya yang mengenainya. Jika cahaya yang diterima banyak maka nilai resistansi dari sensor ini akan turun sedangkan jika cahaya yang diterima hanya sedikit maka nilai resistansinya akan naik.
Mari kita bahas komponen yang dibutuhkan untuk membuat rangkaiannya. Komponen yang dibutuhkan hanya sedikit dan sederhana namun hasilnya tidak mengecewakan. Sebenarnya rangkaian ini sudah pernah saya buat dulu waktu masih kuliah. Saya membuatnya karena penasaran dan ingin menerapkannya pada lampu kamar supaya otomatis nyala ketika sore. Nah berikut ini komponen penyusunnya:
1. Sensor LDR
2. Catu daya 9 Volt
3. Transistor NPN seri C829,C930, C945, dll
4. Trimpot
5. Resistor 1K dan 47K
6. Relay 9 Volt
Gambar Rangkaian Sensor Cahaya Menggunakan LDR
Cara kerja dari rangkaian yang saya buat diatas yaitu :
Kondisi LDR Terkena Cahaya
1. Listrik mengalir dari catu daya atau baterai 9Volt. Arus mengalir dari kutub positif (+) baterai menuju ke R1 dan Relay.
2. Pada percabangan yang masuk R1 arus listrik diteruskan menuju kaki masukkan Trimpot lalu arus listrik keluar dari kaki Trimpot menuju kaki LDR (Arus cenderung melalui jalur dengan nilai hambatan paling kecil)
3. Pada percabangan yang menuju ke Relay, arus akan berhenti pada kaki kolektor saja, sehingga Relay tidak aktif karena tidak mendapatkan listrik negatif
Kondisi LDR minim Cahaya
1. Listrik mengalir dari Baterai atau catu daya 9 Volt menuju kaki R1 dan kaki Relay
2. Pada kaki R1 arus diteruskan keluar dari kaki keluaran R1 menuju kaki masukan Trimpot.
3. Dari kaki keluaran Trimpot arus menuju R2 dan mengakibatkan basis Transistor NPN.
4. Pada percabangan kaki Relay, arus dari sumber 9 Volt diteruskan ke kaki keluaran Relay dan menuju kaki Colector Transistor NPN
5. Karena basis terpicu, maka arus dapat mengalir dari kolektor menuju emitor Transistor NPN dan menuju sisi negatif baterai sehingga Relay aktif menghubungkan kabel lampu dengan sumber PLN.
Catatan :
Untuk mengatur sensitifitas LDR menangkap cahaya dapat diatur menggunakan Trimpot.
Demikian artikel mengenai “Membuat Rangkaian Sensor Cahaya LDR dan Cara Kerjanya”, semoga kedepannya saya ada waktu untuk membuat video rangkaiannya. Semoga apa yang saya bagikan dapat bermanfaat dan mudah dipahami. Silahkan masukkan kritik dan saran yang membangun supaya blog ini semakin baik dan dapat digunakan untuk belajar bersama.
Post a Comment for "Membuat Rangkaian Sensor Cahaya LDR dan Cara Kerjanya"