Perjalanan Panjang Lampu Hemat Energi
Zaman dahulu satu-satunya penerangan pada malam hari adalah cahaya bulan, kemudian ditemukan api sebagai penerang alternative selain cahaya bulan. Api dimanfaatkan sebagai penerang dengan bahan bakar berupa minyak namun bahan bakar minyak ternyata membuat penerangan ini sulit untuk dibawa-bawa serta cahaya yang dihasilkan tidak terlalu terang. Sejak ditemukannya api sebagai penerangan, para ilmuwan mulai berinovasi untuk menemukan alternatif penerangan lain yang lebih terang daripada penerangan dari api. Hingga pada akhirnya ditemukan penerangan jenis baru yang mudah untuk dibawa-bawa yaitu lilin. Lilin hingga sekarang masih banyak dipakai dikala terjadi pemadaman listrik.
Pada tahun 1879 industri lilin mulai dilupakan karena pada saat itu mulai dikembangkan energi lain yang dapat menggantikan lilin dengan ditemukannya sel volta yang dapat menghasilkan energi listrik oleh seorang ilmuwan asal itali bernama Alexandro Volta. Pada tahun 1802 kimiawan asal inggris bernama Sir Humpry Davy atau terkenal dengan nama Davy Lamp menemukan bahwa seuntai logam tipis dapat menghasilkan cahaya jika dialiri oleh arus listrik. Dari temuannya tersebut pada tahun 1815 Davy menciptakan sebuah lampu pijar yang aman digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan. Penemuan Davy selanjutnya dikembangkan oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1879 dengan membuat lampu pijar yang dapat bertahan hingga 40 jam. Setelah tiga tahun berselang akhirnya lampu pijar mulai digunakan secara umum untuk menerangi rumah dan jalan di New York, Amerika Serikat.
Setelah beberapa lampa dunia memakai lampu pijar dengan tanpa perkembangan yang berarti dalam bidang penerangan. Hingga suatu ketika ilmuwan mulai menyadari bahwa lampu pijar mengkonsumsi daya terlalu boros. Beberapa ilmuwan mulai mengembangkan sumber cahaya yang lebih hemat energi daripada lampu pijar, dan ditemukanlah Light Emiting Diode (LED). LED mampu menghasilkan Ilmuniasi cahaya yang sama sengan lampu pijar namun dengan konsumsi daya listrik yang lebih rendah. Dengan konsumsi daya yang rendah tersebut, sekarang LED mampu dibawa kemana-mana dengan sebuah baterai sebagai sumber energinya. Di Indonesia, pemakaian lampu pijar mulai ditinggalkan, masyarakat mulai sadar akan penghematan energi dan mulai mengganti lampu penerangan rumah mereka dengan lampu jenis LED.
Selain sebagai sumber penerangan bumi yang ramah lingkungan, penemuan LED juga membuat dunia digital menjadi semakin berkembang. Misalnya adalah perubahan televisi dari jenis tabung menjadi TV LED dengan hasil gambar yang lebih jernih. Cahaya lampu LED dapat diciptakan berbagai macam warna yang membuat dunia menjadi semakin berwarna, bersyukurlah kalian yang lahir dizaman sekarang dapat menikmati terang disaat malam.
Demikianlah artikel mengenai “Perjalanan Panjang Lampu Hemat Energi”, semoga dapat membantu kalian memahami perjalanan panjang dunia ini dalam menghadapi kegelapan malam dan mengingatkan kalian akan rasa syukur karena lahir di zaman yang terang diwaktu malam. Silahkan tinggalkan kritik dan saran yang membangun, supaya blog ini menjadi semakin baik dan dapat digunakan sebagai sarana belajar bersama.
Post a Comment for "Perjalanan Panjang Lampu Hemat Energi"