Program PLC- Penggunaan Saklar Self Holding Pada PLC
Dalam membuat program, kalian pasti sering menemui kendala bagaimana supaya bisa mengunci push button agar bisa tetap aktif walaupun tombol push button dilepaskan. Beberapa peralatan input yang lainnya yang memiliki sifat temporary atau sementara juga dapat dikunci menggunakan sifat relay bantu dari coil. Sifat coil tersebut diciptakan untuk memenuhi kebutuhan untuk self holding atau latching. Sifat temporary/sementara pada peralatan input hanya akan mengaktifkan fungsi sesaat saja tanpa menahannya untuk waktu yang lama karena didalamnya terdapat spring yang berfungsi mengembalikan ke posisi awal setelah ditekan. Untuk bisa menahan lama maka perlu diberikan fungsi relay coil untuk menguncinya agar arus yang mengalir tidak melalui saklar temporary namun melalui relay coil bantu. Penguncian relay ada beberapa penyebutan dalam dunia teknis ada yang menyebut dengan self holding, ada yang menyebutnya latching adapula yang menyebut interlocking. Namun itu semuanya sama, hanya penyebutannya yang berbeda. Dalam dunia teknik istilah seperti itu sudah wajar.
Konfigurasi self holding merupakan konfigurasi yang paling sering muncul untuk digunakan dalam pemrograman PLC menggunakan ladder diagram. Untuk konfigurasinya nampak seperti pada program berikut ini.
Pada gambar diatas, fungsi 200.00 sebagai coil yang difungsikan sebagai self holding. Relay bantu 200.00 digunakan untuk menahan arus supaya bisa menyalakan lampu terus menerus sebelum tombol emergency ditekan. Apakah kalian sudah paham dengan penjelasan admin www.sekolahotomasi.com ?
Jika kalian merasa belum paham alangkah baiknya kalian mencoba membuat program seperti diatas dan simulasikan, kemudian bandingkan dengan tanpa menggunakan fungsi relay bantu coil 200.00. Dengan merangkai langsung saklar push button 0.00 disambung langsung dengan Lampu 100.00, apakah dapat menyala terus menerus setelah melepas tombol push button?
Pemanfaatan self holding begitu penting dalam pemerograman menggunakan ladder diagram, tanpa fungsi self hoding maka peralatan input yang bersifat temporary tidak banyak bisa untuk dimanfaatkan.
Pemanfaatan relay 200.00 dapat dimanfaatkan lebih dari 1 relay, hal ini merupakan keunggulan PLC dibanding relay dalam wujud real. Dengan PLC pemanfaatan relay digitalnya memiliki jumlah yang lebih banyak daripada relay real.
Pada perkembangannya untuk mengatasi kekurangan dari sifat push button, sekarang sudah dikembangkan sistem push button yang memiliki penguncian sendiri ketika ditekan sekali langsung lock, dan jika ditekan lagi akan off, jadi tidak perlu lagi menggunakan rangkaian self holding seperti diatas. Nama push buttonnya yaitu push button detent switch. Ketika ditekan sekali tombol akan mengunci (ON) dan jika ditekan kedua kalinya akan mati atau tidak mengalirkan aliran listrik (OFF). Self holding digunakan hanya untuk push button yang bersifat temporary atau sementara.
Demikianlah penjelasan mengenai sifat khusus Coil untuk self holding pada PLC. Apabila terdapat kesalahan penulisan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya namun saya juga tidak akan menolak apabila diberikan kritik dan saran yang membangun supaya blog ini semakin lebih baik dan bermanfaat. Terima kasih
Post a Comment for "Program PLC- Penggunaan Saklar Self Holding Pada PLC"