Implementasi Pembelajaran TEFA (Teaching Factory) di SMK
Lembaga pendidikan vokasi atau kejuruan tahun ini sudah siap menerapkan sistem pembelajaran sesuai dengan apa yang ada di lapangan (Industri). Kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan etos kerja tinggi sangat dibutuhkan bangsa ini untuk mampu bersaing dengan negara lain yang sudah lebih dahulu menerapkan budaya kerja yang disiplin dan bekerja keras. Untuk membangun etos kerja yang baik, dunia pendidikan mulai mengimplementasikan model pembelajaran teaching factory (Pembelajaran Industri). Harapannya kedepan, lulusan SMK akan terbiasa dan terlatih dengan budaya kerja di Industri.
Bagaimana penerapannya di sekolah?
Teaching factory (TEFA) di SMK diterapkan dengan berbagai cara, cara yang diambil oleh masing-masing SMK berbeda-beda tergantung dari kemampuan dan fasilitas yang dimiliki. Beberapa model yang bisa diterapkan diantaranya.
1. Sekolah Menyediakan Ruang Untuk Mitra Industri
Untuk industri lokal yang mau bekerjasama dengan SMK untuk menghasilkan barang dan jasa dari siswa-siswi SMK dapat bekerjasama dengan sekolah SMK lokal. Dari hal ini akan tercipta simbiosis mutualisme antara SMK dengan Industri lokal. Untuk lulusan SMK yang berminat bekerja dengan industri lokal tersebut maka dapat bekerja ditempat tersebut. Keuntungan industri lokal tersebut adalah tidak perlu repot melathi pekerja, karena memang sudah terlatih sejak dibangku sekolah.
2. Sekolah dan Industri Membangun Teaching Factory (TEFA)
Kerjasama untuk membangun ruang kerja seperti layaknya di ndustri dapat dilakukan oleh pihak sekolah bekerjasama dengan pihak industri yang membutuhkan tenaga kerja terampil dari lulusan SMK.
3. Industri Menyediakan Ruang Untuk Siswa-Siswi SMK
Pelaksanaan TEFA ini sudah dilakukan oleh SMK dengan mengadakan prakerin, pelaksanaan prakerin akan memperlihatkan kepada siswa-siswi SMK tentang kegiatan nyata di dunia industri dan hal-hal yang perlu dilakukan dalam bekerja maupun membangun usaha sendiri.
kunjungan industri PT Metindo |
TEFA menuntut SMK untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan revolusi industri 4.0. Siswa-siswi SMK diajarkan skill yang harus dikuasai dan memanfaatkan skill yang dimiliki. Mereka setelah lulus tidak diharuskan bekerja diIndustri namun juga bisa membangun lapangan kerja dengan skill yang dimilki. Lembaga kependidikan hanya mampu untuk menciptakan SDM yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja untuk masa depan lulusan lembaga kependidikan tergantung dari insani itu sendiri dalam menjalani kehidupan yang sebenarnya. Untuk itulah perlu adanya adanya sinkronisasi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja nyata.
Semoga artikel “Implementasi Pembelajaran TEFA (Teaching Factory) di SMK” dapat bermanfaat untuk para pembaca semuanya. Silahkan berikan kritik dan saran yang membangun supaya blog ini lebih baik lagi.
Post a Comment for "Implementasi Pembelajaran TEFA (Teaching Factory) di SMK"