Wiring atau merangkai PLC OMRON
Kebingungan yang sering dialami pemula dalam mempelajari PLC adalah ketika merangkai PLC dengan input dan output. Kebingungan terjadi ketika melihat pin-pin pada PLC yang jumlahnya banyak dan memiliki fungsinya masing-masing. Sebelum benar-benar masuk ke merangkai PLC ini, pastikan dahulu kalian sudah memahami semua rangkaian yang telah kalian buat serta nomor pin-pin yang digunakan harus sesuai antara di program dengan di PLC. Perlu saya jelaskan terlebih dahulu sebelum mulai merangkai atau wiring PLC pastikan dahulu kalian sudah paham dengan tipe PLC OMRON yang kalian gunakan, jika kalian belum memahaminya silahkan baca terlebih dahulu artikel berikut ini.
BACA JUGA : Membaca Seri atau Kode PLC Merk OMRON
Mari kita mulai untuk membuat rangkaian, kurang lebih seperti ini untuk membuat pengkabelan PLC merk OMRON CP1E-N40DRA. Sengaja gambar disederhanakan baik I / O maupun peletakannya, supaya lebih mudah dipahami dan mudah untuk dilihat.
Penjelasan :
Dalam rangkaian diatas admin www.sekolahotomasi.com menggunakan sumber tegangan 24 Volt DC sedangkan output menggunakan tegangan AC 220 Volt dan beban terhubung kontaktor (L1)
Hal yang perlu diperhatikan dalam merangkai PLC OMRON.
Sebenarnya ada dua jenis sumber masukan pada PLC yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yang digunakan di Indonesia adalah 220 Volt AC, sedangkan sumber DC menggunakan 24 Volt DC. Berikut perbedaan instalasi PLC sumber tegangan AC dan tegangan DC.
1. Instalasi Sumber AC pada PLC
2. Instalasi Sumber DC pada PLC
Setelah membahas instalasi sumber PLC, mari kita berlanjut ke pemasangan perangkat input PLC. Input yang biasa digunakan diantaranya push button, emergency stop, limit switch, level switch, Door Lock Sensor, pressure switch, photoelectric sensor, dll.Pada contoh kali ini www.sekolahotomasi.com akan memberikan 2 contoh yaitu pemasangan input push button dan input photoelectric sensor.
1. Instalasi Input Push Button
2. Instalasi Input Photoelectric Sensor
Setelah membahas input, kurang lengkap kalau tidak sekalian membahas instalasi perangkat output pada PLC. Peralatan output PLC yang biasanya digunakan diantaranya :Relay, Kontaktor, Buzzer, Solenoid, Inverter Run Input, Servo Run Input, dan Pilot Lamp. Pemasangan output PLC harus memperhatikan seri PLC yang digunakan, apakah output berupa relay atau berupa transistor, untuk bisa mengetahuinya anda dapat Membaca Seri atau Kode PLC Merk OMRON.
1. Instalasi Output PLC jenis Relay
PLC dengan output relay dapat digunakan untuk mengaktifkan peralatan output dengan tegangan AC maupun tegangan DC
2. Instalasi Output PLC jenis Relay
PLC dengan output jenis transistro hanya dapat digunakan untuk mengaktifkan output tegangan DC. Jangan sampai anda memasang pada sumber AC karena akan merusak PLC anda.
Tambahan :
1. Sumber untuk input adalah DC
Jangan menggunaan langsung sumber AC untuk mengaktifkan push button, untuk tegangan yang dipersyaratkan adalah tegangan 24 Volt DC. Biasanya dalam PLC jenis compact sudah menyediakan sumber DC internal, jadi tidak perlu repot untuk membuat atau menambahkan power supply DC. Jika PLC yang anda gunakan tidak memiliki sumber internal, maka dapat diambilkan dari adaptor 24 Volt eksternal.
2. Pin COM Output dapat di Jumper
Untuk memperindah rangkaian pin COM lebih baik dijadikan satu atau di jumper antar pin COM. Selain lebih terlihat rapih juga mudah untuk diurutkan jika terjadi trouble pada rangkaian. Prinsipnya, semakin simpel rangkaian maka semakin baik dan mudah untuk di troubleshooting
3. Output Motor Sebaiknya menggunakan Relay (Magnetic Contactor) dan dipasangkan dengan Sumber lain
Untuk beban berupa motor listrik sebaiknya hindari pemasangan sumber listrik jadi satu dengan sumber listrik untuk mengaktifkan PLC. Karena efek kejut yang dihasilkan untuk mengaktifkan motor listrik kurang bagus untuk kestabilan tegangan PLC. Karena tegangan dan arus yang digunakan besar maka gunakanlah relay untuk membantu pengaktifan motor listrik. Namun jika beban hanya berupa lampu, bisa langsung dipasangkan secara langsung.
4. Pin NC (NOT CONNECTED) digunakan untuk bantuan
apabila dalam satu pin terdapat banyak sekali tumpukan yang membuat pengkabelan terlihat tidak rapih dilihat.
Semoga diagram pemasangan atau wiring PLC Omron diatas dapat membantu kalian yang kebingungan dalam praktik PLC. Apabila terdapat pertanyaan yang kiranya dapat saya jawab silahkan tuliskan pada kolom komentar dibawah ini. Selamat belajar