Cara Menggunakan Modul Relay Pada Arduino

Relay merupakan saklar elektronik yang tersusun dari koil dan kontak pemicu. Relay merupakan pengembangan dari saklar manual, dengan relay maka rangkaian dapat dengan mudah untuk dikendalikan. Untuk mengendalikan kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Close) dapat diatur dengan memberikan arus listrik pada Coil. Berikut gambar skema dari relay. Modul relay terdiri dari berbagai macam channel. Ada yang jenis 1 modul 1 channel, 1 modul 2 channel, 1 modul 4 Channel dan seterusnya. Secara umum relay terdiri dari 5 pin yaitu

1. dua pin sebagai sumber Koil

2. satu pin sebagai common, common ini digunakan untuk sumber utama

3. satu pin memakai pin normally close (NC) tanpa listrik adalah rangkaian tertutup

4. satu pin sebagai pin normally open (NO). Pin ini pada keadaan tanpa listrik adalah tidak terhubung dan jika ter-aliri listrik akan berubah menjadi rangkaian tertutup atau terhubung.

Berikut ini adalah bentuk relay yang sudah menjadi modul.

Relay dalam bentuk modul mempermudah kita dalam merangkai rangkaian yang akan kita buat. Dalam pengendalian relay, terdapat dua kondisi yaitu aktif low dan aktif High. Aktif low yaitu kondisi dimana relay akan aktif jika diberi logika low. Sedangkan aktif high yaitu kondisi dimana relay akan aktif jika diberi logika high atau 5 volt.

Untuk melakukan pengecekan modul yang dipakai termasuk aktif low atau aktif high adalah dengan menghubungkan pin VCC ke tegangan 5 volt dan pin GND ke 0 volt. Pin IN 1 atau pin IN2 hubungkan ke 5 volt, jika modul nyala artinya aktif High sedangkan jika sebaliknya yaitu pin IN 1 atau IN2 dihubungkan dengan 0 volt dan modul menyala berarti modul aktif low. Berikut skema pengecekannya.

dan berikut ini adalah hasil pengecekan yang admin www.sekolahotomasi.com lakukan

Demikianlah informasi yang dapat admin berikan, apabila terdapat kekeliruan mohon diinformasikan kepada admin www.sekolahotomasi.com supaya informasi ini dapat diperbarui lagi. Selamat mencoba.

Share :