Komponen Pasif Elektronika
Kali ini www.sekolahotomasi.com akan berbagi ilmu mengenai komponen pasif dalam dunia elektronika. Komponen ini sangat sering kita temui pada peralatan-peralatan elektronik sehari-hari. Untuk mempermudah dalam membaca materi komponen pasif ini, admin www.sekolahotomasi.com membuat daftar isinya seperti dibawah ini.
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat bekerja dengan baik tanpa memerlukan arus dan sumber tegangan tersendiri dalam pengoperasiannya.
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatannya tetap. Untuk melihat nilai resistor tersebut dapat dilakukan dengan melihat warna yang tertera pada tubuh resistor atau melihat kode angka/huruf yang tertera pada tubuh resistor.
Untuk membaca lebih detail tentang kode warna resistor, Anda dapat mengikuti tautan berikut klik disini.
Resistor variabel adalah resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah. Resistor variabel berdasarkan cara pengoperasiannya dibagi menjadi dua, yaitu:
Baca juga : Membaca Nilai Resistansi Resistor Empat, Lima, dan Enam Gelang Warna
Kapasitor memiliki nilai satuan yaitu Farad (F). Tetapi karena 1 Farad adalah satuan yang sangat besar(jika diukur secara fisik dapat mencapai ukuran televisi), maka satuan kapasitor biasanya menggunakan mikrofarad (μF), yang lebih kecil lagi ada nanofarad (nF) dan nilai terkecil adalah pikofarad (pF).
Bila diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, menjadi sebagai berikut :
1 pF (satu pikofarad) = 10-12 F
1 nF (satu nanofarad) = 10-9 F
1 μF (satu mikrofarad) = 10-6 F
Hal yang tidak kalah penting dalam memilih kapasitor untuk dipasangkan pada rangkaian adalah tegangan kerjanya. Tegangan kerja adalah batas maksimum kapasitor dapat bekerja dengan baik.
Kalian tidak diperkenankan menggunakan kapasitor yang memiliki nilai tegangan kerja lebih kecil daripada sumber tegangan yang digunakan. Nilai tegangan kerja biasanya tertera pada badan kapasitor.
Contoh : Kapasitor dengan kapasitansi 100 μF dan tegangan kerja 50V, tidak bisa digunakan pada rangkaian dengan suplay tegangan sumber 220V
Cara Kerja Kapasitor
Kapasitor sebagai alat penyimpan sementara. Semakin besar nilai kapasitansinya semakin besar pula muatan yang dapat disimpan oleh kapasitor. Muatan hanya ada positif dan negatif, jadi setelah muatan positif dan negatif pada kapasitor terpenuhi, muatan tersebut akan dibuang kembali dengan arah berlawanan.
Lama waktu pengisian muatan kapasitor juga tergantung dari nilai kapasitansinya. Pada kondisi awal kapasitor tidak bertegangan. Kemudian dihubungkan dengan sumber bertegangan. Kapasitor akan mengisi dirinya dengan tegangan yang nilainya sama dengan tegangan sumber. Jika kondisi terpenuhi maka muatan akan dibuang.
Kapasitor terbuat dari berbagai macam bahan, bahan tersebut biasanya digunakan untuk menamai kapasitor tersebut.
Contohnya : kapasitor yang terbuat dari kertas, maka kapasitor tersebut dinamai kapasitor kertas. Bahan penyusun kapasitor, diantaranya: film, kertas, keramik, elektrolit.
Jenis kapasitor berdasarkan polarisasinya, yaitu :
a. Kapasitor non-polar
Kapasitor non-polar tidak mempunyai polaritas. Kapasitor ini dapat dipasang bolak-balik tanpa memperhatikan polaritasnya. Polaritas adalah kutub positif atau kutub negatif.
b. Kapasitor bipolar
Kapasitor bipolar mempunyai polaritas yang pasti. Tidak boleh dipasang secara terbalik, jika dipasang terbalik makan kapasitor bisa rusak.
Nama lain dari kapasitor adalah kondensator. Jadi jangan bingung kalau ada teman atau orang lain menyebut dengan istilah kondensator. Kapasitor dibedakan menjadi dua, yaitu:
Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai tetap. Penulisan nilai kapasitor ada yang menggunakan kode warna dan ada juga yang menuliskan dengan kode angka.
Kapasitor variabel adalah kapasitor yang memiliki nilai dapat berubah-ubah. Contohnya adalah kapasitor trimmer, Cara merubah nilainya dengan memutar porosnya menggunakan obeng.
b. Diameter induktor, semakin besar diameter semakin besar induktansinya.
c. Panjang lilitan, semakin pendek lilitan semakin besar induktansinya.
d. Permeabilitas inti, bahan inti diantaranya udara, ferit, besi.
a. Iron core inductor adalah induktor yang bahan penyusun intinya terbuat dari besi.
b. Ferrite core inductor adalah induktor yang bahan penyusun intinya terbuat dari ferit. Contoh induktor berinti ferit adalah toroid, kumparan yang berbentuk O.
c. Air core inductor adalah induktor yang bahan penyusun intinya adalah udara.
d. Variable inductor adalah induktor yang bahan penyusun intinya terbuat dari ferit yang dapat diputar.
Satuan dari induktor adalah Henry yang disimbolkan dengan huruf H. Sedangkan satuan turunannya ada milihenry (mH) dan microhenry (μH).
Baca juga : Materi, Soal dan Pembahasan Komponen Pasif Induktor
Demikianlah, artikel mengenai komponen pasif yang dapat www.sekolahotomasi.com sampaikan. Semoga artikel "Komponen Pasif Elektronika" ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan para pembaca semua.
Daftar isi
Pengertian
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat bekerja dengan baik tanpa memerlukan arus dan sumber tegangan tersendiri dalam pengoperasiannya.
Gambar Bagan
Macam-macam komponen pasif
1. Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang digunakan untuk menghambat laju arus listrik.
Resistor dibedakan menjadi dua, yaitu:
A. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatannya tetap. Untuk melihat nilai resistor tersebut dapat dilakukan dengan melihat warna yang tertera pada tubuh resistor atau melihat kode angka/huruf yang tertera pada tubuh resistor.
Untuk membaca lebih detail tentang kode warna resistor, Anda dapat mengikuti tautan berikut klik disini.
B. Resistor Variabel
Resistor variabel adalah resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah. Resistor variabel berdasarkan cara pengoperasiannya dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Resistor Variabel Manual
Resistor varable ini cara mengatur nilai hambatannya dengan cara memutar/menggeser knopnya. Oleh para teknisi resistor jenis ini biasanya disebut dengan potensio/rheostat.b. Resistor Variabel Otomatis
Resistor variabel ini cara mengatur nilai hambatannya dengan cara meletakkan pada tempat yang memiliki intensitas cahaya/suhu. Contoh resistor ini adalah LDR (berdasarkan intensitas cahaya), PTC dan NTC (berdasarkan intensitas suhu).Baca juga : Membaca Nilai Resistansi Resistor Empat, Lima, dan Enam Gelang Warna
2. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik disebut dengan kapasitansi.Kapasitor memiliki nilai satuan yaitu Farad (F). Tetapi karena 1 Farad adalah satuan yang sangat besar(jika diukur secara fisik dapat mencapai ukuran televisi), maka satuan kapasitor biasanya menggunakan mikrofarad (μF), yang lebih kecil lagi ada nanofarad (nF) dan nilai terkecil adalah pikofarad (pF).
Bila diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, menjadi sebagai berikut :
1 pF (satu pikofarad) = 10-12 F
1 nF (satu nanofarad) = 10-9 F
1 μF (satu mikrofarad) = 10-6 F
Hal yang tidak kalah penting dalam memilih kapasitor untuk dipasangkan pada rangkaian adalah tegangan kerjanya. Tegangan kerja adalah batas maksimum kapasitor dapat bekerja dengan baik.
Kalian tidak diperkenankan menggunakan kapasitor yang memiliki nilai tegangan kerja lebih kecil daripada sumber tegangan yang digunakan. Nilai tegangan kerja biasanya tertera pada badan kapasitor.
Contoh : Kapasitor dengan kapasitansi 100 μF dan tegangan kerja 50V, tidak bisa digunakan pada rangkaian dengan suplay tegangan sumber 220V
Cara Kerja Kapasitor
Kapasitor sebagai alat penyimpan sementara. Semakin besar nilai kapasitansinya semakin besar pula muatan yang dapat disimpan oleh kapasitor. Muatan hanya ada positif dan negatif, jadi setelah muatan positif dan negatif pada kapasitor terpenuhi, muatan tersebut akan dibuang kembali dengan arah berlawanan.
Lama waktu pengisian muatan kapasitor juga tergantung dari nilai kapasitansinya. Pada kondisi awal kapasitor tidak bertegangan. Kemudian dihubungkan dengan sumber bertegangan. Kapasitor akan mengisi dirinya dengan tegangan yang nilainya sama dengan tegangan sumber. Jika kondisi terpenuhi maka muatan akan dibuang.
Kapasitor terbuat dari berbagai macam bahan, bahan tersebut biasanya digunakan untuk menamai kapasitor tersebut.
Contohnya : kapasitor yang terbuat dari kertas, maka kapasitor tersebut dinamai kapasitor kertas. Bahan penyusun kapasitor, diantaranya: film, kertas, keramik, elektrolit.
Jenis kapasitor berdasarkan polarisasinya, yaitu :
a. Kapasitor non-polar
Kapasitor non-polar tidak mempunyai polaritas. Kapasitor ini dapat dipasang bolak-balik tanpa memperhatikan polaritasnya. Polaritas adalah kutub positif atau kutub negatif.
b. Kapasitor bipolar
Kapasitor bipolar mempunyai polaritas yang pasti. Tidak boleh dipasang secara terbalik, jika dipasang terbalik makan kapasitor bisa rusak.
Nama lain dari kapasitor adalah kondensator. Jadi jangan bingung kalau ada teman atau orang lain menyebut dengan istilah kondensator. Kapasitor dibedakan menjadi dua, yaitu:
A. Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai tetap. Penulisan nilai kapasitor ada yang menggunakan kode warna dan ada juga yang menuliskan dengan kode angka.
B. Kapasitor Variabel
Kapasitor variabel adalah kapasitor yang memiliki nilai dapat berubah-ubah. Contohnya adalah kapasitor trimmer, Cara merubah nilainya dengan memutar porosnya menggunakan obeng.
3. Induktor
Induktor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi magnetik. Penerapan induktor pada komponen elektronik adalah penggunaan trafo step up, trafo stepdown, speaker, microphone, relay, filter radio, dan motor listrik. Pada rangkaian AC, induktor digunakan untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak diharapkan sedangkan pada rangkaian DC, Induktor digunakan untuk menghasilkan tegangan yang konstan terhadap fluktuasi beban arus.A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
a. Jumlah lilitan induktor, semakin banyak maka semakin besar induktansinya.b. Diameter induktor, semakin besar diameter semakin besar induktansinya.
c. Panjang lilitan, semakin pendek lilitan semakin besar induktansinya.
d. Permeabilitas inti, bahan inti diantaranya udara, ferit, besi.
B. Jenis Induktor
Berdasarkan bentuk dan bahan penyusun inti, induktor dibagi menjadi lima, yaitu:a. Iron core inductor adalah induktor yang bahan penyusun intinya terbuat dari besi.
b. Ferrite core inductor adalah induktor yang bahan penyusun intinya terbuat dari ferit. Contoh induktor berinti ferit adalah toroid, kumparan yang berbentuk O.
c. Air core inductor adalah induktor yang bahan penyusun intinya adalah udara.
d. Variable inductor adalah induktor yang bahan penyusun intinya terbuat dari ferit yang dapat diputar.
Satuan dari induktor adalah Henry yang disimbolkan dengan huruf H. Sedangkan satuan turunannya ada milihenry (mH) dan microhenry (μH).
Baca juga : Materi, Soal dan Pembahasan Komponen Pasif Induktor
Demikianlah, artikel mengenai komponen pasif yang dapat www.sekolahotomasi.com sampaikan. Semoga artikel "Komponen Pasif Elektronika" ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan para pembaca semua.
Post a Comment for "Komponen Pasif Elektronika"