Cara Mencetak Desain Menggunakan Printer 3D HAL Tech-01
Daftar isi
Pendahuluan
Printer 3D merupakan printer generasi terbaru yang dapat digunakan untuk mencetak benda-benda 3D atau benda-benda yang memiliki dimensi panjang, dimensi lebar, dan dimensi tinggi. Berbeda dengan printer generasi sebelumnya yang hanya mampu mencetak dalam bentuk 2 Dimensi yaitu panjang dan lebar saja. Dengan adanya printer 3D, semua orang dapat mewujudkan gambar desainnya secara nyata. Proses pada 3D printing berkebalikan dengan proses pada mesin CNC, jika pada CNC bahan dibentuk dengan cara menguranginya tetapi pada printer 3D benda yang akan dibuat dibentuk dari lapisan-lapisan layer bahan.
Bahan Filament Printer 3D
Ada berbagai jenis filament yang biasa digunakan sebagai bahan untuk membuat model bentuk pada printer 3D HAL Tech-01, yaitu :
1. Polylactic Acid (PLA)
PLA merupakan bahan yang paling mudah digunakan karena tidak mudah terpengaruh oleh keadaan suhu disekitar mesin printing. Selain itu, filament ini juga memiliki harga yang murah serta memiliki akurasi yang tinggi.
2. Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)
ABS memiliki sifat yang berbeda dengan PLA, ABS mudah terpengaruh oleh keadaan suhu disekitar mesin printing, Biasanya kalau menggunakan bahan jenis ini. Printer yang digunakan disellimuti dengan pelindung Acrilyc atau kaca supaya hasil printing tidak terpengaruh suhu diluar mesin. Kelebihan dari bahan ini adalah lebih kuat daripada bahan PLA, karena lebih kuat sehingga perlu suhu yang lebih tinggi untuk melelehkan bahan ABS.
Sebenarnya ada banyak bahan yang bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat desain model 3D, namun pada printer 3D HAL Tech-01 baru ada 2 pengaturan bahan, yaitu bahan PLA dan bahan ABS. Untuk menambahkan bahan lain perlu adanya penelitian lagi mengenai suhu dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencetakan. Di Indonesia kebanyakan yang dipakai dan yang mudah didapat bahan dari PLA dan ABS jadi saya rasa pengaturan yang disediakan untuk PLA dan ABS admin www.sekolahotomasi.com rasa sudah cukup.
Format Desain Modeling
Model 3D dapat dibuat dengan menggunakan bantuan software opensource yang banyak beredar di Internet, misalnya saja mendesign model menggunakan aplikasi Blender. Aplikasi Blender merupakan aplikasi modeling 3D yang banyak diminati oleh para pencinta design 3D, selain karena sifatnya yang gratis juga kemudahan dalam penggunaannya karena banyak yang saling sahring dan melengkapi kekurangan yang ada pada aplikasi tersebut. Model yang telah dibuat disimpan dalam format file stereolithografi (STL) atau format Additive Manufacturing File (AMF). Setelah file tersimpan dalam format STL, untuk mengubah model tersebut kedalam bahasa mesin printing 3D maka perlu dirubah dahulu menggunakan perangkat lunak atau biasa disebut “Slicer”. Ada beberapa contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk slicer yaitu Ultimaker Cura. Saat artikel ini ditulis oleh admin www.sekolahotomasi.com versi terbaru adalah ultimaker cura versi 4.0. Hasil keluaran dari aplikasi ultimaker cura adalah file berformat akhiran “.gcode”. Berikut ini akan admin sekolahotomasi.com berikan file aplikasi ultimaker cura versi 4.0 serta settingan untuk mempermudah penggunaan aplikasi ultimaker cura versi 4.0 tersebut. Setingan/pengaturan ini diberikan langsung dari si empunya produk printer 3D HALTech.
Panduan Mencetak
1. Siapkan file ber-ekstensi *.gcode (G-code file) dan simpan ke dalam MMC,
2. Sambungkan mesin 3D printing ke sumber listrik lalu tekan tombol “ON” yang berada disebelah kanan dan tunggu hingga proses loading selesai.
3. Masukkan MMC melalui bagian samping kiri LCD
4. Untuk masuk ke menu utama, kita harus menekan dahulu potensiometer yang ada di dekat LCD
5. Putar potensiometer kearah kiri, pilih dan tekan pad menu “Prepare”
6. Kemudian putar lagi potensiometer dan cari sub menu “Preheat PLA” lalu pilih kembali sub sub menu “Preheat PLA”. Hal ini dilakukan untuk menghangatkan extruder.
7. Setelah di klik, secara otomatis akan kembali ke tampilan awal namun dengan tampilan suhu target, suhu nozzle extruder, dan suhu bed yang berbeda.
8. Selanjutnya kembali ke menu “Prepare” lalu pilih “Auto home” untuk memposisikan nozzle pada koordinat 190,0,0 (homing)
9. Kembali ke “Prepare” menggunakan potensiometer, kemudian pilih menu “Print from SD” dan cari file *.gcode yang tersimpan di MMC untuk di cetak.
10. Tunggu printer 3D melakukan proses printing dan pastikan saat proses printing awal, serat filament menempel dengan bed. Jika tidak menempel maka proses printing gagal.
Hasil
Inilah hasil lithophane dan modeling yang telah admin sekolahotomasi.com lakukan menggunakan printer 3D HAL Tech-01
Penutup
Terimakasih telah membaca artikel admin www.sekolahotomasi.com berikan, semoga dapat bermanfaat dan jika ada kesempatan lagi untuk berbagi pengalaman, pastinya akan admin www.sekolahotomasi.com bagikan.