Peta Perakitan (Assembly Chart)
Postingan ini adalah kelanjutan dari postingan sebelumnya yang berjudul Faktor yang Paling Berpengaruh Pada Proses Perakitan. Bagi yang belum membacanya, silahkan baca terlebih dahulu supaya pembelajaran kita bisa runtut dan terstruktur.
Pada artikel ini, kita akan membahas pokok bahasan Peta Perakitan atau dalam bahasa inggris disebut Assembly Chart. Peta Perakitan ini sangat membantu pelaksana perakitan dalam merakit produk.
Pengertian dari peta perakitan adalah suatu diagram yang menggambarkan urutan dari operasi, transportasi, pemeriksaan, inspeksi, hingga penyimpanan dari suatu kegiatan kerja secara keseluruhan mulai dari bahan baku, perakitan, dan menjadi barang jadi
Berikut ini adalah contoh gambar peta perakitan yang sudah jadi, yaitu peta perakitan paving :
Ada langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat membuat peta perakitan seperti contoh diatas, yaitu :
Pada artikel ini, kita akan membahas pokok bahasan Peta Perakitan atau dalam bahasa inggris disebut Assembly Chart. Peta Perakitan ini sangat membantu pelaksana perakitan dalam merakit produk.
Pengertian dari peta perakitan adalah suatu diagram yang menggambarkan urutan dari operasi, transportasi, pemeriksaan, inspeksi, hingga penyimpanan dari suatu kegiatan kerja secara keseluruhan mulai dari bahan baku, perakitan, dan menjadi barang jadi
Berikut ini adalah contoh gambar peta perakitan yang sudah jadi, yaitu peta perakitan paving :
Ada langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat membuat peta perakitan seperti contoh diatas, yaitu :
1. Buatlah garis tepi pada media gambar (kertas) dengan jarak 1 s/d 1,5 cm. Hal ini supaya hasil gambar terlihat rapi.
2. Buatlah Header pada bagian atas dan tuliskan judul “ Peta Perakitan “. Kemudian dibawahnya diikuti dengan identitas peta yang berisi :
a. Nama Objek
b. Nama Pembuat
c. Tanggal Dipetakan
d. Nomor Peta
e. Nomor Gambar
3. Selanjutnya dibawah Header, buatlah bagan peta perakitan dengan ketentuan sebagai berikut :
3. Selanjutnya dibawah Header, buatlah bagan peta perakitan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Mulailah membuat bagan dari pojok kanan atas, dan tuliskan komponen atau bahan penyusun produk yang akan dirakit secara mendatar. Pada contoh adalah Kerikil, semen, pasir, air, dan cetakan paving
b. Dari bagian paling kanan (cetakan paving) isikan alur proses nya secara vertikal, berurutan dari atas ke bawah. Lambang ini menunjukkan proses perubahan dan perpindahan tempat.
c. Berikan nomor sesuai urutan proses perakitan dan berikan juga data perkiraan waktu yang dibutuhkan. Pada contoh ada beberapa simbol yaitu segitiga terbalik berarti penyimpanan, tanda panah kearah kanan berarti komponen dibawa, lingkaran penuh berarti sebuah operasi berlangsung, lingkaran dikelilingi kotak persegi berarti menunjukkan proses pencampuran menjadi satu, dan simbol setengah lingkaran yang menunjukkan waktu jeda atau tunggu.
4. Pada bagian paling bawah, berikan data ringkasan gambar simbol yang digunakan dan berikan keterangan. Supaya orang yang melihat peta perakitan lebih mudah mengartikannya.
Sampai tahap ini berarti peta perakitan sudah jadi. Adapun kegunaan dari peta perakitan yaitu :
1. Untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir.
2. Untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
3. Sebagai alat untuk mempermudah proses analisa untuk mengetahui tempat-tempat di mana terjadi ketidakefisien
4. Sebagai alat untuk memperbaiki tata letak dan metode kerja.
Demikian, materi tentang Peta Perakitan (Assembly Chart) yang dapat admin sampaikan. Semoga materi mudah untuk dipahami. Apabila masih kurang paham, anda dapat melihat video pembelajaran berikut ini :
4. Pada bagian paling bawah, berikan data ringkasan gambar simbol yang digunakan dan berikan keterangan. Supaya orang yang melihat peta perakitan lebih mudah mengartikannya.
Sampai tahap ini berarti peta perakitan sudah jadi. Adapun kegunaan dari peta perakitan yaitu :
1. Untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir.
2. Untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
3. Sebagai alat untuk mempermudah proses analisa untuk mengetahui tempat-tempat di mana terjadi ketidakefisien
4. Sebagai alat untuk memperbaiki tata letak dan metode kerja.
Demikian, materi tentang Peta Perakitan (Assembly Chart) yang dapat admin sampaikan. Semoga materi mudah untuk dipahami. Apabila masih kurang paham, anda dapat melihat video pembelajaran berikut ini :
Post a Comment for "Peta Perakitan (Assembly Chart)"